Minggu, 24 Oktober 2010

SEJARAH SINGKAT


SMAN 1 Pabuaran didirikan pada tahun 2006 dengan nama SMA Pabuaran. Pada awalnya SMAN Pabuaran merupakan sekolah filial (kelas jauh) SMAN 1 Ciasem yang dilaksanakan di Pabuaran. Saat awal pendirian proses Kegiatan Belajar Mengajar dilakukan dengan meminjam ruang belajar milik SMPN 1 Pabuaran, baru pada tahun 2007 SMAN Pabuaran memperoleh bantuan pembangunan unit sekolah baru (USB)  yang terdiri atas 1 ruang administrasi, 1 ruang guru dan kepala sekolah dan 4 ruang belajar (kelas) dan 1 ruang laboratorium menggunakan lahan hibah bantuan Pemda Kabupaten Subang seluas 147 Ha dengan status hak guna pakai (HGU) yang bertempat di Desa Kosambi kecamatan Pabuaran. Pada tahun yang sama SMAN Pabuaran mendapatkan status definitif dengan nama SMAN 1 Pabuaran dan Ujang Sonjaya, S.Pd. ditunjuk sebagai kepala sekolah pertama di sekolah tersebut.  Kegiatan belajar di SMAN 1 Pabuaran saat ini dilaksanakan hanya pagi hari (1 shift) dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 12 rombel yang terdiri atas masing-masing 4 rombel kelas X, XI dan XII dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 480 siswa. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan di SMAN 1 Pabuaran seluruhnya berjumlah 36 personil yang terdiri atas 26 tenaga pengajar dan 10 tenaga administrasi yang memiliki latar belakang pendidikan beragam. Sebagai unit sekolah baru jumlah tenaga pendidik tetap di SMAN 1 Pabuaran masih minim (hanya 6 personil) sisanya merupakan tenaga pendidik tidak tetap.

Tabel 1. Jumlah Rombongan Belajar

Jumlah Rombongan Belajar (kelas)
X
XI
XII
IPA
IPS
IPA
IPS
4
1
3
1
3


SARANA PRA SARANA UNTUK MENDUKUNG PROSES KBM DI SMAN 1
Pabuaran masih terbatas dan akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah. Sarana pra sarana yang dimiliki saat ini  antara lain 12 ruang belajar (kelas), 1 ruang laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang administrasi, 2 ruang sarana sanitasi, 1 ruang sarana ibadah, 2 unit sarana olahraga, tempat parkir dan kantin sekolah. Sebagai sekolah berusia muda berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan kelengkapan berbagai bidang terus dipacu untuk mencapai dukungan berbagai komponen pada tingkat yTabel 2. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikanang optimal.

Tabel 2. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan

No
Spesifikasi
Pendidikan
SLTA
D3
S-1
S-2
S-3
1.
Guru Tetap
-
-
9
-
-
2.
Guru Tidak Tetap
-
1
15
1
-
3.
TU Tetap
1
-
-
-
-
4.
TU Tidak Tetap
7
-
-
-
-

Jumlah
8
1
25
1
0


Tabel 3. Keadaan sarana fisik SMAN 1 Pabuaran

No
Jenis Sarana
Jumlah Saat Ini
Jumlah Ideal
Keterangan
1
Ruang belajar (kelas)
12
16
baik
2
Laboratorium




a. IPA
1
3
Dalam Pengembangan

b. Komputer
1
1
baik

c. Bahasa
-
-
Dalam Pengembangan
3
Sarana olahraga
2
3
Dalam Pengembangan
4
Perpustakaan
1
1
baik
5
Sarana Ibadah
1
1
baik
6
Sanitasi
2
4
Dalam Pengembangan


Program pengembangan kurikulum di SMAN 1 Pabuaran dikelola dengan mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan dikembangkan dengan muatan-muatan lokal yang dianggap sesuai dengan kebutuhan kerja dengan memperhatikan  potensi dan sumber daya yang  mungkin dapat digali dan dikelola.  Program pembekalan yang dirancang dan telah dilakukan diarahkan dalam bentuk pembekalan keterampilan (life skill) seperti keterampilan menjahit, teknik dan sebagainya yang melibatkan dukungan pihak ketiga seperti perusahaan-perusahaan yang ada di lingkungan SMAN 1 Pabuaran.
     Program kesiswaan yang dilaksanakan selain kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan olahraga juga memberikan dukungan terlaksananya kegiatan bekal keterampilan sesuai dengan rancangan kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada antara lain kegiatan OSIS, kegiatan Paskibra, pramuka, PMR dan olahraga.
     Mengingat status SMAN 1 Pabuaran sebagai unit sekolah baru, hubungan dengan lingkungan sekitar SMA terutama dengan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat dipandang sebagai komponen pendukung yang cukup vital untuk meningkatkan eksistensi dan keberadaan  sehingga dukungan, partisipasi dan kepedulian lingkungan terhadap SMAN 1 Pabuaran terus meningkat.
Siswa yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang tercantum dalam tata krama dan tata tertib sosial di sekolah
dikenakan sanksi sebagai berikut :
Ø  Teguran
Ø  Penugasan
Ø  Pemanggilan orang tua
Ø  Skoring
Ø  Dikeluarkan dari sekolah

0 komentar: